Minggu, 31 Agustus 2014

Jika Bukan Kita, Siapa Lagi?



Setiap orang bisa saja jadi pemuda. Pemuda dalam arti usia muda, atau pun pemuda bisa jadi singkatan dari ‘PErnah MUDA’. Orang bilang kalau masa depan Indonesia berada di tangan generasi muda. So, it means that suka-suka para generasi muda dong ya mau melakukan apa? Memajukan, menghancurkan, tidak melakukan apa-apa, semua tergantung kita. Pilihan ada di tangan kita. Oke, menghancurkan mungkin terlalu ekstrim, siapa yang mau menghancurkan negrinya sendiri? Nah, bagaimana dengan memajukan? Mungkin memajukan Indonesia terdengar seperti hal yang muluk. Tapi kalau setiap orang berpikir begitu, maka Indonesia tidak akan pernah maju.  Tidak perlu memulai dari hal yang besar, banyak hal kecil di sekitar kita yang terabaikan dan ternyata bermanfaat bagi orang lain juga.

Mulai dari diri sendiri. Jika skala Indonesia terasa terlalu besar, maka mulailah dari diri sendiri. Kebiasaan kecil seperti tepat waktu dan buang sampah pada tempatnya bisa menjadi hal yang penting. Jepang terkenal dengan warganya yang selalu menghargai waktu. Kita mungkin tidak bisa mengubah kebiasaan seluruh warga Indonesia dalam waktu yang singkat. Dengan mulai dari diri sendiri, orang-orang terdekat kita akan mengikuti. Tidak harus sempurna untuk menjadi sebuah inspirasi, tapi mulailah dengan niat dan tindakan. Sulit, bukan berarti tidak mungkin. 

Tidak hanya dengan kebiasaan, kita juga bisa memulai dari “Siapa saya?” Bagi saya, saya adalah seorang penderita skoliosis (kelainan tulang belakang). Apa yang bisa saya lakukan sebagai seorang penderita skoliosis? Saya sadar bahwa pengetahuan masyarakat Indonesia mengenai skoliosis masih minim. Mumpung saya senang menulis, saya berbagi info mengenai skoliosis di blog saya. Dengan demikian, setidaknya teman-teman saya bisa tahu dan memberitahu teman-teman atau keluarga mereka yang lainnya lagi. Hal-hal kecil bisa saja menjadi sesuatu yang besar dan bermakna. Jadi, kenapa tidak memulai dari hal kecil dulu? Jika bukan kita, siapa lagi? Jika bukan sekarang, kapan lagi?


#PatriotIsMe #Advan #damniloveindonesia

2 komentar: