Selasa, 14 Mei 2013

A Girl With Scoliosis (Part 4)

The Pain

Hei bloggers. 

Bagaimana kabar Anda? Saya harap baik-baik saja. Saat menulis posting-an ini, saya merasa sangat sehat dan tenang.

Menyambung dari cerita part 3 yang lalu. Sedikit berbagi tentang kegiatan saya, pagi saya menjalani kuliah, sorenya hingga malam saya bekerja di salah satu pusat pendidikan komputer di Medan. Sembari itu saya juga menjalankan bisnis online shop kecil-kecilan, dan saat ini saya sambil belajar menggeluti dunia marketing bankinsurance. 

Capek? Tentu saja. Dengan seabrek kegiatan itu, hanya robot yang tidak akan merasakan capek. Terkadang saya mengerjakan tugas atau pun saya membawa pekerjaan pulang dan mengerjakannya hingga jam 4 dini. Lalu bangun jam 8 lagi, parahnya bangun jam 6 pagi kalau ada kuliah jam 8 pagi. Biasanya dengan kegiatan bejibun ini, saya akan merasakan nyeri punggung sampai pinggang saat beraktivitas. Wajah saya tidak akan memperlihatkan kalau saya sedang merasa sakit, hanya rasa ngantuk yang tampak jelas di wajah saya. Jujur, perasaan yang paling sulit disembunyikan dalam hidup saya adalah rasa ngantuk!

Terkadang saya akan melakukan stretching ringan saat duduk, seperti memutar badan, meluruskan kedua tangan di atas. Jika melakukan stretching saat nyeri, nyerinya akan semakin hebat dan membuat saya menganga dan menahan nafas sebentar. Tapi setelah itu, saya merasa lebih baik :)

Rasa nyeri ini sering tidak bersahabat. Hal terbaik untuk dilakukan saat nyeri ini datang adalah dengan berbaring. Bahkan berbaring di lantai merupakan posisi yang paling nyaman untuk saya. Jika rasa nyeri ini membandel, dan saya masih harus menjalani hari yang panjang, biasanya saya mengonsumsi obat yang diresepkan dokter. Tentu saya tidak mau bergantung pada obat ini. Saya bukan pecinta obat -__-

Saya hanya mengonsumsi obat bila sakit benar-benar tidak tertahankan. Saya tidak mau hidup dengan tergantung pada obat-obatan. Tidak sama sekali.

Saya mulai berlatih dasar-dasar yoga selama 20 menit sehari. Mengangkat barbel kecil 2 set sehari. Alm. Papa selalu bilang, mengangkat barbel ini akan memperkuat otot-otot saya yang lemah. Yah, saya percaya itu. Papa dulu seorang pelatih angkat besi yang amat sangat keren.

Saya tidak tahu bagaimana menggambarkan rasa nyeri ini.Terkadang saya bahkan tidak bisa pergi bekerja atau tidak beraktivitas karena nyeri hebat ini. Saya benar-benar sulit menjelaskannya. Ini bukan sekedar sakit punggung atau sakit pinggang atau encok. Saya bahkan tidak peduli apakah orang lain percaya tentang rasa nyeri ini. Mama selalu khawatir dengan rasa nyeri ini. Saya sampai lelah meyakinkan Mama kalau saya baik-baik saja. ;)

Saya sangat percaya. Semua akan baik-baik saja. Impian saya tentang yayasan scoliosis dunia akan terwujud. Tetap semangat semuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar